Kepe-kepe

Zona Ikan Kita - Kepe-kepe adalah kelompok ikan laut tropis yang berwarna mencolok dari famili Chaetodontidae, ikan bendera dan ikan koral juga termasuk ke dalam famili ini. Kebanyakan ditemukan di terumbu karang di Samudra Pasifik, Hindia dan Atlantik, ikan kepe-kepe terdiri atas sekitar 120 spesies dalam 10 genera.
Sejumlah pasangan spesies ada di Samudera Pasifik dan Hindia, anggota-anggota dari genus yang besar, Chaetodon, dan taksonomi mereka seringkali dirasa rancu oleh apakah spesies dari genus ini dianggap spesies atau subspesies. Penelitian baru-baru ini dengan menggunakan data sekuensi DNA menjawab banyak dari pertanyaan ini. Banyak subgenera juga telah diusulkan untuk membagi-bagi Chaetodon, dan sekarang menjadi jelas bagaimana seharusnya genus tersebut dibagi-bagi jika hal itu diinginkan.
Kepe-kepe tampak seperti versi kecil dari ikan injel (Pomacanthidae), namun tidak seperti ikan injel, kepe-kepe tidak memiliki duri preoperkulum pada tutup insang. Beberapa anggota genus Heniochus mirip Moorish Idol (Zanclus cornutus) dari famili monotipik Zanclidae. Di antara “Perciformes” yang parafiletik, ikan injel mungkin tidak terlalu jauh berkerabat dengan kepe-kepe, sedangkan Zanclidae nampak lebih jauh.
Kepe-kepe
Rentang fosil: 40–0 Ma
Kepe-kepe rakun, Chaetodon lunula, kadang-kadang ditempatkan di genus Rabdophorus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Superkelas: Osteichthyes
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Upaordo: Percoidei
Superfamili: Percoidea
Famili: Chaetodontidae

Deskripsi dan ekologi
Ikan kepe-kepe umumnya berukuran kecil, kebanyakan panjangnya 12-22 cm. Spesies terbesar, kepe-kepe bergaris dan kepe-kepe pelana, C. ephippium, tumbuh hingga 30 cm. Namanya merujuk pada tubuh yang berwarna terang dan berpola mencolok pada banyak spesies, dengan sentuhan warna hitam, putih, biru, merah, jingga, dan kuning. Sirip ekornya membulat, nampak terpotong tapi tidak bercabang, namun beberapa spesies berwarna biasa saja. Banyak yang ‘bintik mata’ disisi tubuhnya serta pita gelap yang melewati mata mereka, mirip pola yang terlihat di sayap kupu-kupu. Tubuhnya yang bulat pipih mudah dikenali dikehidupan terumbu karang, sehingga orang mengira bahwa warna mencolok itu dimaksudkan untuk komunikasi antar spesies.

Ikan kepe-kepe umumnya aktif di siang hari dan sering berada di air dangkal berkedalaman kurang dari 18 m (meskipun beberapa spesies turun hingga 180 m), kepe-kepe umumnya terikat pada rentang habitat tertentu. Kepe-kepe pemakan koral umumnya bersifat teritorial, membentuk pasangan-pasangan kawin dan mengklaim kepemilikan sendiri atas koral. Berlawanan dengan itu, pemakan zooplankton membentuk kelompok satu spesies berjumlah besar. Pada malam hari, kepe-kepe bersembunyi di antara celah-celah karang dan dan memperlihatkan warna tubuh yang berbeda dari warnanya di siang hari. Warna mereka juga menjadikan ikan kepe-kepe ikan hias akuarium yang populer. Akan tetapi, banyak spesiesnya memakan koral, polip dan anemo.
Ikan kepe-kepe merupakan ikan yang bertelur pelagis, yaitu mereka menghasilkan banyak telur yang mengapung yang kemudian menjadi bagian plankton, melayang-layang terbawa arus hingga menetas. Anaknya melalui tahap yang disebut tholichthys, dimana tubuh dari ikan pasca larva tertutup lempengan tulang besar yang meluas dari kepala. Lempengan tulang itu menghilang saat mereka beranjak dewasa. Tahap yang dilindungi lempengan semacam itu hanya terlihat pada satu famili ikan lain, scat (Scatophagidae).n. Ini menimbulkan masalah pada kebanyakan akuarium terumbu karang dimana keseimbangan yang rapuh harus dijaga. Oleh karena itu, spesies yang dipelihara pada hobi merupakan spesies yang makanannya umum ataupun spesialis pemakan zooplankton.
Taksonomi, sistematika dan evolusi
 Nama familia ikan kepe-kepe berasal dari kata bahasa Yunani Kuno chaite (“rambut”) dan odontos (“gigi”). Hal ini merujuk pada barisan gigi mirip sikat yang ada di mulutnya yang dapat dimonyongkan. Chaetodontidae dapat dibagi menjadi dua garis keturunan yang mungkin dapat dianggap sebagai subfamilia. Namun hal ini tidaklah selesai, dan nama subfamili Chaetodontinae tidak dipakai karena ia adalah peninggalan dari masa saat Pomacanthidae dan Chaetodontidae  digabungkan dalam Chaetodontidae sebagai satu famili. Oleh karena itu, Chaetodontinae sekarang dianggap sinonim junior dari Chaetodontidae. Dalam hal apapun, satu garis keturunan Chaetodontidae (dalam pengertian modern) terdiri dari kepe-kepe “khas” di sekitar Chaetodon, sedangkan yang lain menggabungkan genus ikan bendera dan ikan koral. Karena “Perciformes” sangat parafiletik, hubungan yang tepat dari Chaetodontidae secara keseluruhan kurang diketahui.
Catatan fosil kelompok ikan ini sedikit. Hal ini dikarenakan terutama oleh fakta bahwa mereka terbatas tinggal di terumbu karang dimana bangkai binatang mudah dimakan oleh pemakan bangkai, tertutupi oleh tumbuh berlebihnya koral, bahkan jika mereka memfosil mungkin sekali cepat atau lambat erosi akan menghancurkan fosil mereka. Namun, ada Pygaeus, fosil yang sangat basal dari epoch Eosen akhir-tengah dari Eropa, berasal dari masa Bartonian 40-37 juta-tahun yang lalu. Sehingga Chaetodontidae mungkin berasal dari Eosen tengah-awal. Jam molekuler dikombinasikan dengan bukti yang diberikan Pygaeus memungkinkan penempatan pemisahan awal antara dua garis keturunan utama hingga Eosen akhir-tengah, bersama dengan beberapa fosil lain, memungkinkan untuk menyimpulkan bahwa kebanyakan genus yang hidup sekarang mungkin sudah berbeda pada akhir Paleogene 23 juta tahun lalu.
Iftfishing.com

0 komentar:

Post a Comment