Budidaya Ikan Patin



Budidaya Ikan Patin


A.Persiapan kolam

Pada persiapan kolam dilakukan antara lain ;
Pengolahan tanah dasar kolam meliputi pencankulan/pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Pematan kolam diperbaiki, menutupi bagian-bagian kolam yang bocor
.
Memperbaiki parit/kemalir dan kubangan untuk tempat persiapan pemanenan.
Penaburan kapur pertanian dengan dosis antara 20-200 gram/meter persegi (tergantung keadaan kolam). Untuk kolam yang pH-nya rendah pemakaian kapur akan lebih banyak, juga sebaliknya. Tanah yang pH-nya sudah cukup baik pemberian kapur sekedar untuk membasmi hamadan penyakit yang mungkin ada di kolam.
Pemasangan saringan pada pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air untuk mencegah agar ikan tidak lolos/keluar.
Pengisian air dengan ketinggian 1-1,5 meter biarkan selama 1 (satu) minggu.
Satu minggu setelah pengisian air, kemudian dilakukan pemupukan dengan TSP sebanyak 22 gram/meter persegi.
Satu minggu kemudian dilakukan penebaran benih.

B. Penebaran Benih

Benih yang di besarkan di kolam sebaiknya berukuran seragam 40-50 gram/ekor dengn padat penebaran 8-15 ekor/m2.

C. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan adalah 2-3% dari berat total ikan perhari. Frekuensi pemberian pakan 2 (dua) kali sehari dengan waktu pemberian pagi dan sore hari.

D. Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk pencegahan hama dan penyakit sebaiknya benih ikan patin jambal yang akan ditebar dicucihamakan terlebih dulu dengan KMn04 atau PK ( Kalium Permanganat) dengan dosis 35 gram/m3 selama 24 jam atau dengan formalin dosis 25ppm selama 5-10 menit.



VI. PANEN Masa pemeliharaan ikan patin jambal dapat berfariasi tergantung dari ukuran awal benih yang ditebar dan berat ikan yang diinginkan serta permintaan pasar.

Pengalaman pembudidayaan ikan menunjukkan untuk mencapai ukuran berat 1 (satu) kg/ekor dengan berat awal tebar 50 gram/ekor memerlukan waktu selama 7-12 bulan.

Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu pemanenan secara bertahap dan total. Pada pemanenan bertahap dilakukan dengan cara menyurutkan air sedikit demi sedikit lalu memilih ikan-ikan yang siap untuk dipanen dan dapat di gunakan dengan jala. Setelah selesai pemanena lalu air di isikan kembali seperti semula. Sedangkan pada pemanenan total dilakukan dengan cara pengeringan kolam sehingga ikan mengumpul pada parit dan kubangan dengan demikian dengan mudah ditangkap menggunakan serok atau jaring.

Sebaiknya ikan yang selesai di panen disimpan di tempat penampungan sementara sambil menunggu pengangkutan kepasar ikan.

0 komentar:

Post a Comment