Analisis Cabe Merah
Cabai merah (capsicum annuum spp.) merupakan salah satu jenis sayuran
komersial yang sejak lama telah dibudidayakan di Indonesia, karena
produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga sehari-hari, cabai banyak digunakan sebagai bahan
baku industri pangan dan farmasi. Pemasaran cabai dapat dilakukan dalam
bentuk segar, kering, bubuk sebagai bahan dasar industri maupun dalam
bentuk pasta cabe.
Meskipun harga pasar cabai sering
berfluktuasi cukup tajam, namun hal ini tidak menurunkan minat petani
dan pengusaha untuk membudidayakannya. Sentra produksi cabai di
Indonesia adalah pulau Jawa, dan mulai dikembangkan di daerah di luar
pulau Jawa. Luas areal panen cabai pada tahun 1997 mencapai 161.602 Ha
dengan produksi 801.832 ton. Data tahun 1992 menunjukkan bahwa ekspor
cabai segar pada tahun tersebut hanya mencapai 90.320 kg, dengan tujuan
ekspor ke negara Malaysia dan Singapura. Jumlah ini merupakan kontribusi
yang sangat kecil jika dibandingkan dengan volume cabai yang
diperdagangkan di pasaran internasional mencapai 30.000 - 40.000 ton per
tahun (Santika, 1999). Negara-negara pengekspor cabai yang utama adalah
India, Pakistan, Bangladesh, Cina, dan Singapura. Hal ini menunjukkan
bahwa cabai mempunyai potensi pemasaran baik untuk tujuan domestik
maupun tujuan ekspor.
Peluang ekspor cabai ini telah banyak
dimanfaatkan antara lain oleh beberapa pengusaha di Sukabumi. Di wilayah
ini komoditi cabai dibudidayakan dalam hamparan luas dengan tujuan
pasar ekspor. Bisnis ini melibatkan banyak petani setempat di bawah
manajemen yang profesional. Usaha ini terbukti dapat menjadi alternatif
bagi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan taraf
hidup petani setempat di satu sisi dan masuknya modal/investasi dari
daerah lain. Dalam skala makro bisnis ini juga menyumbang devisa yang
cukup besar bagi negara dan pendapatan bagi pemerintah setempat, di
samping terbukanya peluang kerja baru bagi masyarakat di daerah,
menunjang pengembangan agribisnis serta melestarikan sumberdaya alam.
No comments:
Post a Comment